Terpilih Lagi, Sumantoyo Ketua PHRI Kulonprogo 2023-2028

Terpilih Lagi, Sumantoyo Ketua PHRI Kulonprogo 2023-2028

KORANBENRAS.ID, KULONPROGO – Melalui Musyawarah Cabang (Muscab) yang berlangsung di Hotel Grand Dafam Signature YIA, Temon Kulonprogo, Rabu (21/12/2022) petang, RH Sumantoyo terpilih lagi menjadi Ketua Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kulonprogo.

Seluruh peserta Muscab I BPC PHRI Kulonprogo secara aklamasi mendaulat Sumantoyo kembali memegang amanah sebagai Ketua BPC PHRI Kulonprogo periode 2023-2028.

Hadir pada pembukaan muscab tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito  mewakili Penjabat Bupati Kulonprogo, bersama jajaran Forkompimda, Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati, perwakilan Kejaksaan Negeri Kulonprogo, Polres Kulonprogo, General Manager YIA Marsma Agus Pandu Purnama, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Ketua Kadin Kulonprogo Kuswadi, Ketua HIPMI Kulonprogo Fajar Gegana maupun mitra Bank BUMN serta swasta.

Sumantoyo kepada koranbernas.id mengatakan dirinya mengemban beban berat menakhodai PHRI Kulonprogo. “PHRI pertengahan tahun 2023 ini akan memiliki Hotel bintang empat dengan kapasitas kamar sekitar 900-an. Hal ini tentu akan menjadikan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Kulonprogo,” kata Sumantoyo.

Dia berharap Pemkab Kulonprogo lebih memberikan kepedulian terhadap peningkatan kapasitas anggota PHRI sehingga program kerjanya dapat terintegrasi dengan baik.

Diakui, sementara ini kegiatan APBD di bidang konsumsi sangat kurang dinikmati oleh anggotanya yang selalu aktif membayar pajak daerah dibandingkan asosiasi lainnya.

Ketua BPD PHRI DIY Dedy Pranowo kepada koranbernas.id mengungkapkan okupansi hotel di DIY saat ini 85 persen tingkat hunian terisi pada tanggal 21-23 Desember 2022. DI Hotel Dafam Signature YIA ini okupansinya sudah penuh 100 persen.

“Sinergisitas dengan pemerintah maupun asosiasi di Kulonprogo ini harus lebih ditingkatkan. Karena tagline kita adalah guyub sesarengan bergandengan tangan menggarap bersama pariwisata dengan adanya Bandara YIA maupun destinasi lainnya,” kata Dedy.

Dia berpesan agar program kerja muscab tidak hanya ditulis di dalam sebuah laporan akan tetapi harus dijalankan agar bermanfaat bagi anggota.

“Pengurus harus mau merangkul agar menjadi anggota, dan jangan sampai anggota diperlakukan seperti karyawannya. Pengurus PHRI harus mampu mengayomi anggotanya sehingga kemanfaatan PHRI dapat dirasakan dengan baik,” pesan dia.

Sedangkan Joko Mursito mengungkapkan PHRI sangat penting sebagai mitra pemerintah dan sektor swasta terkait.

“Muscab sebagai peristiwa penting sesuai dengan AD ART PHRI agar sesuai prioritas yang bermanfaat ke arah yang lebih baik. Aspirasi anggota dapat terakomodir di dalam PHRI sebagai organisasi yang mampu mewujudkan organisasi mandiri dan profesional serta andal dan menjunjung tinggi kode etik,” ungkap Joko Mursito.

Bagi pemkab, PHRI ibarat lokomotif ekonomi  untuk menuju kesejahteraan warga Kulonprogo.

Ketua Panitia Pelaksana, Anung Marganto,  mengungkapkan tujuan Muscab I BPC PHRI Kulonprogo adalah melaksanakaan perintah AD ART PHRI sebagai pedoman tertinggi dalam organisasi.

Secara periodik lima tahunan kepengurusan wajib mempertanggungjawabkan kepada anggota maupun organisasi di atasnya yaitu BPC PHRI DIY.

“Agenda tunggal Muscab BPC PHRI Kulonprogo ini adalah memilih ketua yang akan habis masa jabatannya pada awal Januari 2023,” ungkapnya.

Menurut dia, kepengurusan BPC PHRI Kulonprogo ked epan harus sinergi dan berkolaborasi dengan stakeholder lainnya yakni Kadin, Gapensi, HPI, PPJI, Forkom Desa Wisata, Asita.

Selain itu BPC PHRI Kulonprogo juga wajib melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun advokasi terhadap anggotanya. (*)