Tiga Siswi MTsN 3 Bantul Sabet Juara Guide Reporter

Tiga Siswi MTsN 3 Bantul Sabet Juara Guide Reporter

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Tiga orang siswi MTsN 3 Bantul yakni  Risma Nisa Putri Prasetyo, Naila Lufti Chesnatia dan Yasmin Jahrotus Shita, berhasil menyabet juara Guide Reporter se Kabupaten Bantul dalam even Gema Simpati #2 SMAN 1 Imogiri.

Menurut Drs Sutanto, ketiga siswi tersebut dibimbingnya, selain juga rekannya, Aswantri S.Pd. "Alhamdulillah ketiga siswi yang kami bimbing mendapat tiga juara sekaligus," kata Sutanto, melalui rilis yang dikirim ke koranbernas.id, Minggu (3/4/2022).

Risma meraih juara 1 yang mengenalkan potensi batik Giriloyo dan Makam Raja-raja di Pajimatan. Untuk Naila, mendapat juara 2 yang mengenalkan kerajinan keris Banyusumurup dan Srikeminut. Sedangkan Yasmin meraih juara 3 yang mengangkat reportase mengenai dam Bendung Tegal dan Museum Tani Kebonagung.

Penghargaan untuk ketiganya diterima pada puncak peringatan HUT SMAN 1 Imogiri ke-32, Jumat (1/4/2022) lalu.

Sutanto menjelaskan, lewat ajang ini siswi di bawah bimbingannya mengangkat potensi di Kapanewon Imogiri. Dari puluhan destinasi, hanya 6 lokasi yang diperkenalkan.

Pemilihan tempat tentu saja dengan beberapa pertimbangan. Batik Giriloyo dipilih karena merupakan ciri khas yang dimiliki Imogiri yang tidak ada di daerah lain. Batik tulis termasuk langka karena tidak semua daerah ada.

“Batik tulis Giriloyo kita pilih sebagai prioritas. Hal ini tak lepas dari pengaruh Keraton Yogyakarta sebagai sumber batik tulis. Banyak abdi dalem yang berasal dari Imogiri. Merekalah yang memperoleh ilmu membatik dari dalam tembok keraton, menyebarkan dan menjaga kelestariannya hingga sekarang,” ujar Sutanto.

Guru senior bahasa Inggris, Aswantri, menambahkan makam Raja-raja Pajimatan juga dipilih karena satu-satunya sebagai tempat pemakaman Raja Trah Mataram Islam. Makam ini juga tak bisa dipisahkan dengan keraton Yogyakarta yang sangat penting keberadaannya. Di makam ini terdapat makam Sultan Agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan tokoh penting lainnya.

Yang tak kalah menarik adalah Srikeminut (Sriharjo, Kedungmiri dan Wunut) yang berlokasi di Kalurahan Sriharjo. Di lokasi ini terdapat area terasering atau Bukit Sriharjo, Ngepohsari atau Area Sepeda Air, dan Padusan Banyu Bening. Setiap hari Sabtu Minggu atau hari libur tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung, baik yang gowes atau sekedar bercengkrama.

Sedangkan di Banyusumurup pengunjung dapat menyaksikan dari dekat pusat kerajinan keris pusaka maupun keris asesoris.

Sementara di Dam Bendung Tegal dapat menikmati indahnya pemandangan air bening yang mengalir melalui dinding.  Untuk belajar tentang budaya tani, tentang nilai-nilai luhur yang dapat dipelajari, tentang nilai kejuangan para petani yang menjunjung kejujuran, kesederhanaan dan bersahaja hanya di bangunan berkururan 8x8 meter yang disebut sebagai Museum Tani.

Ketiga siswi, Risma, Naila, dan Yasmin, merasa bersyukur dan sangat gembira bisa memberikan sumbangan prestasi kepada madrasah tercinta. Meski terkendala tak leluasa mengakses TV, HP maupun internet karena berada di pondok pesantren, namun ketiganya membuktikan bisa bersaing dan berprestasi sebagaimana remaja sebayanya yang ada di luar pondok.

Kepala MTsN 3 Bantul, Sugeng Muhari S.Pd.Si, memberi apresiasi atas prestasi yang ditorehkan 3 siswinya tersebut. Dirinya berharap siswa atau siswi lain termotivasi dan terpacu ikut berbagai kompetisi yang marak di gelar.

“Saya ingin siswa-siswi kami mendapat kesempatan mengikuti berbagai kegiatan. Tentu saja harus semangat berlatih dan berlatih untuk membekali diri agar bisa melejit dalam berbagai bidang, baik akademik maupun non akademik,” harapnya. (*)