Tim Penilai Lomba Bakti Tani Tinjau Sleman

Tim Penilai Lomba Bakti Tani Tinjau Sleman

KORANBERNAS.ID -- Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan penilaian dan evaluasi lapangan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (UPTD BP4) Wilayah V, Jumat (23/8/2019).

Kedatangan tim penilai Lomba Bakti Tani 2019  tersebut disambut langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Sumadi.

Tim ini melakukan tinjauan ke beberapa percontohan pertanian di UPTD BP4 seperti Mina Padi, Rumah Strawberry, percontohan tenak ayam kampung, kolam lele, tomat dan tanaman Parijoto.

Ketua Tim Verifikasi Kementan RI, Mardianis,  mengatakan untuk wilayah DIY ada 6 UPTD diusulkan mengikuti lomba yakni Gunungkidul, Kota Yogyakarta, Bantul, Kulonprogo dan Sleman.

Lomba dimaksudkan untuk melihat sejauh mana implementasi dan inovasi program menteri di daerah di sektor pertanian. Komponen terpenting penilaian meliputi kontribusi dan inovasi UPTD di sektor pertanian.

Mardianis mengapresiasi inovasi dan kinerja UPTD melayani masyarakat. “Inovasi kerja memiliki poin yang tinggi. Poin ini yang menjadi tolak ukur kami menilai UPTD," katanya.

Selain itu, dia juga mengapresiasi komitmen Pemda Sleman di sektor pertanian. "Sleman memiliki komitmen yang tinggi di sektor pertanian, dimulai dari OPD hingga UPTD," katanya.

Dia pun berharap lomba tersebut dapat menjadi sarana mengedukasi kaum muda, agar ikut serta dan berinovasi di bidang pertanian.

Sumadi menambahkan penilaian tersebut diharapkan dapat menambah semangat dan dedikasi para penyuluh pertanian dan mendorong  kinerja pelayanan masyarakat.

”Sleman sebagai daerah hulu DIY merupakan penopang swasembada pangan. Kami terus berupaya merealisasikan ketahanan pangan,” katanya.

Berbagai upaya untuk mendorong pembangunan di sektor pertanian dimulai dari intensifikasi pertanian hingga proses pemasaran produk.

UPTD BP4 Pakem juga berperan sebagai Center of Education (COE), sebagai tempat penelitian dan magang berbagai perguruan tinggi seperti UGM, UPN, APTA, UAD, UNS Solo, Unsoed Purwokerto bahkan dari Jerman dan Jepang.

Sumadi memaparkan produksi beras tahun 2018 sebanyak 249.863 ton, konsumsi masyarakat Sleman  172.492 ton.

Surplus beras di kabupaten ini pada 2018 sebanyak  78.867,75 ton. Luas lahan sawah yaitu  18.137 Ha.

“Hasil evaluasi dan verifikasi dapat disampaikan langsung ke Pemkab Sleman agar menjadi bahan evaluasi,” kata dia. (sol)