Tim PKM UAD Melatih para Guru SMA Muhamamdiyah 2 Yogyakarta tentang Cara Menjamin Mutu Lulusan

Tim PKM UAD Melatih para Guru SMA Muhamamdiyah 2 Yogyakarta tentang Cara Menjamin Mutu Lulusan

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Tim Pengabdian kepada Masyarakaat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Kamis lalu (10/06/21) menyelenggarakan pelatihan sesi kedua secara daring dengan guru-guru SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Tim UAD terdiri dari Dr. Enung Hasanah, M.Pd (ketua), Dr. Sukirman, M.Pd (anggota), bersama Febriana Priyambodo dan Ilham Handika (mahasiswa manajemen pendidikan UAD sebagai anggota).

Siaran pers yang dikirim ke koranbernas.id Sabtu (12/06/21) menyebutkan, pelatihan sesi kedua itu diikuti 38 peserta, sedangkan sesi pertama yang berlangsung Kamis, 8 April 2021, diikuti 86 peserta dari SMA Muh. 2 Yogyakarta.

Ketua Tim Dr. Enung Hasanah, M.Pd. menjelaskan, tema utama pengabdian ini adalah pelatihan penjaminan mutu sekolah berbasis akreditasi di SMA. Secara umum, pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mitra, mengenai tata cara penjaminan mutu sekolah sesuai standar akreditasi sekolah dengan menggunakan IASP 2020.

Pelatihan dibuka oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Drs. Slamet Purwo, M.Pd.  Slamet Purwo mengatakan, “Kami dari pihak sekolah mempersiapkan Bapak/Ibu yang diamanati menjadi tim penjamin mutu sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan pendampingan kegiatan kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah yang memiliki mutu lulusan yang baik. Tim di sekolah kami juga mempersiapkan akreditasi, merujuk kepada apa yang disampaikan oleh narasumber kita yaitu Ibu Dr. Enung Hasanah, M.Pd sebagai ketua tim pengabdian dari Universitas Ahmad Dahlan, yang sekaligus beliau sebagai anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah DIY.”

Pemaparan materi dilakukan secara interaktif oleh narasumber Dr. Enung Hasanah, M.Pd. Pada kesempatan itu Enung menyampaikan, bahwa mutu lulusan menjadi pokok perhatian utama di level pendidikan mana pun, baik pendidikan dasar maupun perguruan tinggi. Dalam sistem akreditasi nasional yang tertuang di dalam Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan 2020 (IASP 2020),  mutu lulusan juga menjadi salah satu komponen yang memiliki bobot tertinggi, karena apa pun yang terjadi dan yang kita lakukan di sekolah adalah untuk menghasilkan mutu lulusan yang berkualitas.

Selanjutnya, Enung juga menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini dengan topik Penjaminan Mutu Lulusan Berbasis IASP 2020 adalah: guru di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki persepsi yang tepat tentang substansi IASP 2020 pada komponen mutu lulusan. Guru juga memahami petunjuk teknis pengisian IASP 2020, untuk komponen mutu lulusan dengan harapan bahwa nanti sekolah memahami susbtansi, petunjuk teknis, perbedaan level kinerja serta dapat membangun mutu lulusan secara mandiri/kelompok.

Enung berharap, SMA 2 Muhammadiyah Yogyakarta benar-benar sekolah yang diselenggarakan sesuai dengan standar bahkan bisa lebih dari standar yang sudah ditetapkan pemerintah, yang salah satunya adalah tertulis dan tercantum di dalam IASP 2020.

Komponen mutu lulusan, katanya, adalah sebuah komponen yang menekankan kepada sekolah sebagai penyelenggara pendidikan agar mampu menghasilkan mutu lulusan yang komprehensif. Dalam penilaian penjaminan mutu, IASP 2020 terhadap mutu lulusan tidak hanya menilai dari sisi kompetensi saja, tetapi juga dilihat dari sisi karakter siswa dan juga dari kepuasan pelanggan.

Kompetensi siswa sebagai salah satu hal yang menyebabkan pelanggan puas terhadap penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan sekolah. Kompetensi yang baik tanpa didukung karakter yang baik maka kemungkinan pelanggan tidak puas, sehingga dalam IASP 2020, sekolah yang baik mampu menghasilkan lulusan yang baik, yaitu sekolah yang mampu membangun karakter siswa, membangun kompetensi siswa, dan membangun rasa puas bagi para pelanggan. Salah satunya adalah pengguna lulusan dari sekolah.

Setelah diskusi, kegiatan diakhiri dengan kegiatan refleksi dan rencana tindak lanjut. Berdasarkan kesepakatan bersama, pihak SMA Muhamamdiyah 2 Yogyakarta akan melaksanakan praktik penyusunan bukti kinerja mutu lulusan pada hari berikutnya, dan hasilnya akan direview oleh tim pengabdi kepada masyarakat, dan diakhiri dengan konsultasi online mengenai perbaikan kinerja yang perlu dilakukan. (*)