Tinggalkan Sarung dan Sandal Jepit, Mbah Pairin Hilang di Sungai Opak

Tinggalkan Sarung dan Sandal Jepit, Mbah Pairin Hilang di Sungai Opak

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Tim SAR Linmas Pos 3 Parangtritis, Ditpolairud, Basarnas, BPBD, relawan dan unsur lainya, Kamis (4/3/2020) siang, mencari keberadaan Mbah Pairin (60) warga Kembangsongo Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Bantul yang hilang di sungai.

Mbah Pairin diduga terjebur di tempuran Sungai Opak-Code bawah jembatan Sindet Desa TrimulyoKecamatan Jetis saat mandi, Kamis pagi. Pria pencari pasir ini hampir setiap pagi mandi di tepi sungai dilanjutkan mencari kayu bakar, kemudian pulang ke rumah.

“Namun ternyata Mbah Pairin tidak pulang dan keluarga melapor ke petugas,” kata Muhammad Arif Nugroho,  Koordinator SAR Linmas Pos 3 Parangtritis kepada koranbernas.id.

Petugas yang menerima laporan segera mencari ke sekitar sungai dan menemukan sarung serta sandal jepit yang ditinggalkannya di selatan jembatan. Diduga Mbah Pairin turun di lokasi tersebut untuk mandi karena memang ada bebatuan besar untuk berpijak.

“Soal yang bersangkutan terpeleset atau seperti apa, kronologinya tidak ada yang tahu. Karena memang tidak ada saksi mata saat kejadian,” katanya.

Petugas tidak putus asa mencari Mbah Pairin dengan menyusuri sungai. Arif mengakui arusnya memang kencang sehingga petugas tetap hati-hati dan menggunakan peralatan memadai. Mereka menyisir, menyelam dan terus mencari kemungkinan Mbah Pairin berada.

Bupati Bantul Drs H Suharsono terlihat menyambangi lokasi pencarian. Orang nomor satu itu berpesan  agar para petugas selalu berhati-hati dan menjaga keselamatan. “Tetap jaga keselamatan bertugas. Semoga Allah meridai,” katanya.

Masyarakat Bantul diminta selalu waspada manakala berada di  tepi sungai yang arusnya mengalami kenaikan. “Selalu berhati-hati, apalagi ketika berada di tepi sungai seperti ini,” katanya. (sol)