UMKM dan Pariwisata Tidak Bisa Dipisahkan

UMKM dan Pariwisata Tidak Bisa Dipisahkan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menjadi pembicara Dialog Bisnis Sinergi Pariwisata Bersama UMKM, Sabtu (25/3/2023), di Sleman City Hall. Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Sleman, R Haris Martapa.

Danang mengatakan, sektor pariwisata dan UMKM menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam perkembangan zaman, keduanya harus berjalan berdampingan untuk saling bersinergi.

Terlebih lagi pascapandemi, dampak dari sinergi antara sektor pariwisata dan UMKM dapat dirasakan, khususnya pada perekonomian masyarakat.

“Dengan sinergi pariwisata dan UMKM, ekonomi akan kembali pulih, terlebih lagi untuk masa pascapandemi. Diperlukan pendampingan untuk keduanya. Termasuk pendampingan dengan acara seperti ini, dapat membuat pariwisata dan UMKM berkembang bersama-sama dan kembali pulih,” kata Danang.

Danang menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung pengembangan pelaku UMKM salah satunya melalui layanan e-commerce Mbizzmarket yang disediakan oleh LKPP bagi portal belanja langsung pemerintah. Melalui Mbizmarket ini, Pemkab Sleman dapat memenuhi belanja pengadaan sekaligus mendukung penggunaan produk UMKM.

“Kami yakin kami akan terus membersamai pelaku wisata dan UMKM untuk terus meningkatkan penjualan dan usaha dalam rangka mensukseskan program Presiden terkait target 40 persen penggunaan produk dalam negeri,” kata Danang.

Sedangkan Ishadi Zayid mengajak pelaku UMKM berkolaborasi memulihkan perekonomian. Dinas Pariwisata akan berupaya mendatangkan wisatawan, kemudian pelaku UMKM dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan pendapatan.

“Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan teman-teman UMKM. Sehingga pariwisata akan mendatangkan wisatawan, UMKM yang akan menangkap,” kata Ishadi.

Ishadi turut mengajak agar pelaku UMKM dapat menambah daya tarik melalui berbagai strategi. Tak hanya meningkatkan dari segi kuantitas produk, namun juga didukung dari segi kualitas, keunikan, dan nilai kelokalan dari sebuah produk.

R Haris Martapa menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas UMKM, termasuk dengan pengadaan pelatihan. Dengan didampingi praktisi dan akademisi, Haris berharap pelatihan tersebut dapat membawa pelaku UMKM bermitra dengan berbagai pihak.

“Kami juga mendorong adanya semacam factory kitchen, yang di dalamnya ada kolaborasi dari beberapa kalangan pelaku UMKM dan mereka bekerja sama di dalam satu tempat,” jelas Haris.

Dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, Haris berharap kesejahteraan pelaku UMKM dapat meningkat. Terlebih lagi, Haris melaporkan hingga saat ini jumlah UMKM di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan hingga di angka 100 ribu UMKM.

“Seperti yang kita tahu kemarin UMKM kita melejit sampai angka 90.000. Saat ini kami masih melakukan pendataan sudah meningkat dan terdata sudah lebih dari 100.000,” papar Haris. (*)