UMY Kembali Tasyarufkan Dana Zakat Institusi Setelah Dua Tahun Vakum

UMY Kembali Tasyarufkan Dana Zakat Institusi Setelah Dua Tahun Vakum

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Setelah vakum dua tahun, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengadakan pemberian bantuan berupa dana zakat institusi kepada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang terdiri dari Masjid, Mushalla, PAUD, TK ABA, SD, SMP, SMA, maupun SMK Muhammadiyah di Wilayah Kerja Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pemberian bantuan tersebut dilakukan dalam acara Pentasyarufan Dana Zakat Institusi Periode Semester Genap 2021-2022, Jumat (29/7/2022), di Ruang Sidang Lt 5 Gedung AR Fachruddin A, UMY.

Dari sebanyak 542 eksemplar proposal pengajuan dengan nilai Rp 108.610.335.000 yang masuk kepada Tim Zakat Institusi, hanya sebanyak 67 AUM yang memenuhi kriteria dan lolos seleksi untuk ditasyarufkan dana zakat sebanyak Rp. 1.250.000.000, oleh UMY.

Ketua Tim Zakat Institusi, Eko Wahyudi, dalam sambutannya menjelaskan selama dua tahun pentasyarufan dana zakat institusi UMY memang terhenti.

Sebenarnya dana zakat tersebut dialihkan untuk pemberian bantuan sembako kepada guru, karyawan, pengelola AUM dan aktivis Muhammadiyah yang terdampak pandemi.

Eko menyampaikan maaf kepada AUM yang telah menunggu dua sampai tiga tahun, baru terealisasi pada tahun ini. Selain kepada pengaju proposal, dana zakat institusi juga diberikan kepada mahasiswa berbentuk beasiswa.

"Kami mohon maaf jika jumlah dana tidak sebanding dengan proposal dan jumlah kebutuhan dana yang diajukan. Semoga seluruh kegiatan yang dilakukan senantiasa mendapat rida Allah SWT,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto, mengungkapkan rasa syukurnya atas tetap eksisnya Muhammadiyah selama masa pandemi.

Dia menegaskan memang pada tahun 2020 dan 2021, konsentrasi UMY teralihkan penuh kepada pandemi.

“UMY merupakan salah satu AUM yang juga memiliki kewajiban menghidupi Amal Usaha lain. Saat ini Universitas masih melakukan pemotongan biaya kuliah kepada sebagian mahasiswa mengingat daya beli masyarakat pascapandemi ini menurun," paparnya.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY, Dr Agung Danarto MAg, menerangkan kontribusi dari UMY kepada Muhammadiyah patut diacungi jempol. Selain pemberian dana zakat dan program-program pendidikan yang digalakkan, UMY juga mewajibkan para dosen untuk aktif di dalam persyarikatan.

Menurutnya, ta’awun di lingkungan UMY selama ini sudah berjalan dengan luar biasa khususnya pada masa pandemi. “Alhamdulillah, tentu kita mengharapkan keberkahan dari semua program yang dilakukan. UMY bisa maju salah satunya karena ditopang oleh seluruh lapisan masyarakat persyarikatan Muhammadiyah, minimal kami minta doanya agar UMY terus menjadi perguruan tinggi yang baik dan berprestasi, dan bisa terus saling membantu antar AUM,” kata dia. (*)