Unggul 70 Persen dari Pesaing, Ova Emilia jadi Rektor UGM

Unggul 70 Persen dari Pesaing, Ova Emilia jadi Rektor UGM

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (FKKM)UGM, Ova Emilia terpilih menjadi rektor UGM periode 2022-2027. Ova dalam pemilihan kali ini berhasil meraih 21 suara mengalahkan dosen dua Fakultas Teknik UGM, Deendarlianto dengan tiga suara serta Bambang Agus Kironoto dengan yang hanya mendapatkan satu suara.

Pemilihan rektor di UGM dilakukan Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Jumat (20/5/2022) di Balai Senat UGM. Rapat Pleno MWA ini dipimpin Ketua MWA sekaligus Menteri Sekretaris Negara (mensesneg) RI, Pratikno.

Selain itu hadir sejumlah menteri yang merupakan anggota MWA UGM. Sebut saja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Hadir pula Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim. Nadiem memiliki suara 35 persen dalam pemilihan kali ini.

Pratikno mengungkapkan, setelah presentasi visi dan misi calon rektor, anggota MWA pun melakukan pemungutan suara. Hasilnya Ova meraih 70 persen dari total 25 suara.

"Calon rektor terpilih adalah prof ova dengan 21 suara atau lebih dari 70 persen. Sehingga dalam sidang pleno MWA memutuskan rektor terpilih [ugm] periode 2022-2027 adalah ova emilia," papar Pratikno.

Penetapan Rektor oleh MWA menandai akhir dari rangkaian proses pemilihan rektor, dan rektor terpilih rencananya akan dilantik pada tanggal 27 Mei mendatang. Sebab masa jabatan rektor UGM sebelumnya berarkhir 28 Mei 2022.

“Karena masa jabatan Rektor saat ini, Prof. Panut Mulyono, akan segera selesai, MWA akan melakukan pelantikan dalam waktu dekat,” paparnya.

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang juga menjabat sebagai Dekan sejak tahun 2016. Wanita kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada tahun 1987, dan kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia, pada tahun 1990.

Ia menjalani pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada tahun 1996 – 2000, kemudian S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada tahun 2009.

Selain menjadi Dekan, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak tahun 2018. Penghargaan yang pernah ia terima di antaranya First prize for young gynecologist award tahun 1998 dan SIDA Award tahun 2006.

Ia memiliki berbagai pengalaman menulis buku dan jurnal internasional, serta pengalaman membangun inovasi, advokasi, dan kebijakan. Pada tahun 2012 – 2020, misalnya, ia membentuk kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Dalam paparan strategi dan program kerja, Ova menguraikan sejumlah strategi, di antaranya memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman.

Selain itu juga memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni, serta memperkuat atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial.(*)