Vaksin Booster Jangan Jadi Syarat Mudik

Vaksin Booster Jangan Jadi Syarat Mudik

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Munculnya wacana vaksin booster (vaksin ketiga) menjadi syarat perjalanan mudik, dinilai tidak tepat oleh Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) DIY, Herry Fahamsyah.

“Kalau vaksin booster dijadikan syarat mudik, saya pribadi tidak setuju. Alasannya saat ini Covid-19 sudah melandai dan angka kematian sudah jauh menurun dibanding sebelumnya,” kata Herry kepada koranbernas.id di kantor DPD PAN Jalan Prof Dr Soepomo, Bantul, Selasa (5/4/2022).

Bahkan menurut Herry, di beberapa negara lain sudah menganggap Covid-19 bukan ancaman lagi. Ada juga sebagian negara yang akan menjadikan Covid-19 sebagai endemi lagi bukan pandemi.

“Belum lagi kalau bicara soal kegiatan Mandalika beberapa hari lalu, juga tanpa syarat booster. Jadi kami harap jangan dibeda-bedakan. Apalagi ini sudah dua kali Lebaran masyarakat dilarang mudik. Janganlah ditahan lagi,” katanya.

Tidak lupa hal lain yang perlu dibahas adalah soal kemampuan masalah waktu, dan kemampuan negara untuk melaksanakan vaksin booster ini juga terbatas.

Terpisah, Ketua Paguyuban Carik Kabupaten Bantul, Zuchri Saren Satrio, S.Sos mengatakan, sebagai apartur pemerintahan di bawah, mereka akan menurut apa yang menjadi peraturan atau kebijakan pemerintah pusat, termasuk dalam hal vaksinasi booster sebagai syarat untuk mudik.

“Hanya saja hal yang harus diperhatikan adalah mengenai pengawasan di lapangan. Kira-kira seperti apa?. Apakah bisa berjalan dengan baik,” kata Satrio yang merupakan Carik Sendangsari, Kapanewon Pajangan tersebut.

Sementara di sisi lain, animo atau antusiasme masyarakat untuk melaksanakan vaksin booster juga tidak sebesar saat vaksin pertama dan kedua.

“Kita juga harus akui, sekarang ini masyarakat mulai kendor dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes). Ini juga perlu diingatkan lagi. Kenapa itu terjadi?. Karena masyarakat sudah merasa bahwa Covid-19 bagian dari hidup mereka. Sehingga dalam berbagai kegiatan, prokesnya sudah kendor,” katanya. (*)