Varian Delta Masuk, DIY Diminta Gaspol Vaksinasi

Varian Delta Masuk, DIY Diminta Gaspol Vaksinasi

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Pemda DIY umumkan varian delta yang ditemukan dari hasil pemeriksaan 25 sample spesimen yang diambil dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 25 spesimen, yang terdiri atas 15 orang dewasa dan 10 anak-anak, mengindikasikan bahwa 20 orang telah terpapar varian Delta, dengan rincian 11 kasus pada orang dewasa dan 9 kasus pada anak-anak.

Menanggapi hasil WGS SARS-COV-2 dengan metode Amplicon-based dari specimen Covid-19 yang dilaksanakan oleh Laboratorium WGS Pokja Genetik FK-KMK UGM ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengakui saat ini varian Delta-nya cukup banyak, yaitu lebih dari 14 Provinsi di Indonesia.

"Untuk itu vaksinasi kita akan gaspol, Jogja akan kita kejar secepat mungkin sesuai arahan presiden bukan hanya 85 persen tetapi seluruh rakyat Jogja yang eligible untuk vaksinasi secepat mungkin kita penuhi," papar Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Sabtu (17/7/2021) petang.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes mengimbau semua pihak kompak dalam perang melawan Covid-19. Menurut Budi, Jogja terkenal memiliki sejarah yang sangat panjang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"75 tahun Indonesia merdeka, bangsa ini sudah sering jatuh tapi Indonesia pasti bisa bangun kembali. Dalam 75 tahun kita merdeka, banyak sekali kita menghadapi kesulitan tetapi Indonesia pasti bisa mengatasinya tanpa putus asa dan mengatasi kesulitan tersebut," kata Dia.

"Sebagai orang-orang Jogja yang berkontribusi dalam kemerdekaan bangsa Indonesia pada perang melawan penjajah pada saat itu, Saya yakin jika kita bersama-sama kita juga bisa menghadapi perang melawan covid-19," imbuhnya.

Sementara Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, akan meningkatkan capaian vaksinasi yang saat ini 140.000 perhari menjadi 500.000 perhari demi mengejar Herd Immunity.

"Segera dalam waktu dekat TNI, Polri dengan koordinasi dengan kementerian kesehatan akan melaksanakan vaksinasi sebanyak 500.000 perhari. Untuk tahap berikutnya akan terus ditambah dalam rangka mengejar herd immunity. Khususnya di wilayah-wilayah merah yang kita utamakan," paparnya.

Namun strategi defensif yaitu melaksanakan protokol kesehatan dengan benar harus tetap dijalankan, agar bisa terhindar dari paparan Covid-19. Menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan. Strategi ini dibarengi strategi ofensif yaitu testing dan treatment.

Di Hulu, Hadi melanjutkan, dilaksanakan isolasi mandiri yang akan terus diberikan paket obat gratis sesuai dengan apa yang sudah diinstruksikan oleh Presiden. "Paket obat 1, 2 dan 3 akan terus kita berikan kepada masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri dengan status OTG dan status dengan gejala ringan," lanjutnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),  Letnan Jenderal Ganip Warsito menyebut, tidak ada satupun negara yang mampu menghadapi Covid-19 ini hanya dengan mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan, Nakes, Obat-obatan dan sebagainya. Justru yang paling utama itu adalah pencegahan di tingkat preventif-nya.

Preventifnya adalah dengan strategi defensif yaitu menggunakan masker, tetap menjaga jarak dan perilaku hidup bersih. Lingkungan yang bersih ini sebagai Garda terdepan.

"Kalau kita masing-masing sudah bisa melakukan itu maka kita akan melindungi diri kita, kemudian kita akan melindungi orang lain dan akan melindungi komunitas dan akhirnya melindungi kita semua," kata Dia.

"Saya sering mengatakan bahwa pakai masker itu harga mati, karena masker inilah yang menjadi benteng pertama kita dalam menghadapi transmisi penyebaran virus covid," tutupnya.

Sementara itu, Sri Sultan HB X mengungkapkan pihaknya akan segera mengumumkan temuan varian baru COVID-19 ini.

"Nanti akan kita umumkan bersama gadjah mada (ugm-red)," paparnya.

Terkait kebijakan pemerintah untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Sultan belum mendapatkan keputusan dari pusat. Pemda baru akan mengeluarkan kebijakan di tingkat daerah setelah ada kepastian.

"Kita lihat dulu keputusan dari pusat. Saya kira [perpanjangan ppkm darurat] mungkin tidak akan banyak berbeda, hanya mungkin masalah pengetatan dan sebagainya ya, tapi tidak akan banyak berbeda. Kan itu berlanjut sampai akhir juli," ungkapnya.(*)