Wanita Ojek Online Berteriak Girang Dapat Hadiah Uang
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Stephania, wanita pengemudi ojek online (ojol) itu spontan berteriak girang
usai mendapatkan hadiah uang tunai. Tubuhnya seperti berguncang-guncang. Mungkin
begitulah cara dia meluapkan perasaan senang seraya menunjukkan lembaran merah
di tangannya ke arah rekan-rekannya.
Baginya,
itulah rezeki yang patut disyukuri saat warga Bumijo Yogyakarta itu bersama 70-an
wanita sesama pengemudi ojek online
diundang makan bersama Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) DIY, Yuni
Astuti, Jumat (17/7/2020), di area parkir timur Taman Pintar Yogyakarta.
“Nah, karena kamu paling imut tak kasih hadiah,†ungkap Yuni Astuti.
Satu per
satu para perempuan ojek online tergabung
dalam Pasukan Ojek Perempuan (POP) DIY ini menerima uang tunai dari wanita yang
sempat viral lewat aksi bagi-bagi uang dari atas mobil Hummer oranye.
Bukan itu
saja, mereka juga pulang sambil membawa oleh-oleh berupa makanan serta sembako
untuk keluarganya di rumah.
Yuni mengatakan
aksi sosial kali ini menyasar perempuan ojek online karena mereka menjadi tulang punggung keluarga. Pandemi
Covid-19 memaksa kaum hawa banting tulang menghidupi keluarga.
“Para
perempuan ini sebagian besar menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Saya
ingin sedikit berbagi rezeki. Mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang bekerja
dan mengurus anak-anaknya,†kata dia.
Istri dari Faried
Jayen Soepardjan selaku Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila
DIY ini pun menyemangati mereka agar bekerja keras. Sebagai wujud rasa solidaritasnya , Yuni Astuti maupun Faried Jayen mengenakan jaket ojek online.
“Saya
mendengar cerita mereka, mencoba memahami dan bergerak dengan apa yang saya
bisa bantu. Mungkin sekarang baru seperti ini, memberikan sedikit untuk
menyemangati mereka bekerja. Mereka menginspirasi saya untuk bekerja keras,†kata
Yuni.
Bagaimana
pun, lanjut dia, mereka butuh perhatian termasuk dari penyedia aplikasi. Mungkin
berupa tempat istirahat di sela-sela menunggu orderan. Wujudnya bisa semacam
posko atau apa saja yang bisa membuat mereka nyaman istirahat sejenak.
“Kan pasti tidak enak ya kalau menunggu bareng teman-teman
yang cowok, mungkin mau tiduran karena lelah jadi pekewuh,†ucapnya.
Koordinator POP,
Dwi Setyowati, menyatakan pihaknya memberikan apresiasi atas kepedulian maupun
perhatian dari Yuni Astuti. Dia mengakui anggotanya merupakan tulang punggung
keluarga. Sebagian dari mereka single
parent.
Bingkisan berupa
uang dan sembako itu dirasakan sangat berarti saat orderan sepi. Di masa
pandemi sekarang ini melayani pemesanan makanan lebih kecil risikonya dibanding
memboncengkan penumpang. (sol)