Wanita Tani Poncowarno Garap Lahan Menganggur Jadi Lahan Produktif

Wanita Tani Poncowarno Garap Lahan Menganggur Jadi Lahan Produktif

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Kelompok Wanita Tani (KWT) Tani Mapan, Desa Poncowarno, Kecamatan Poncowarno, memanfaatkan lahan menganggur menjadi lahan produktif. Upaya mengurangi beban ekonomi warga dan ketahanan pangan warga, menjadi alasan KWT Tani Mapan membangun kebun desa.

"Lahan itu sebelumnya hanya ditumbuhi ilalang. Warga gotong royong membersihkan, sekarang menjadi kebun desa," kata Dwi Uji Siswanto, Kepala Desa Poncowarno, kepada koranbernas.id, Rabu (12/1/2022).

Lahan milik desa seluas 1.400 meter persegi tersebut untuk kali pertama dimanfaatkan untuk budi daya sayuran, seperti terong, cabai, tomat, kecipir. "Hasil panen akan dipasarkan ke warga setempat," kata Dwi Uji Santoso.

Jika harga di pasaran lebih tinggi, sayuran budi daya KWT Tani Mapan bisa mengurangi beban ekonomi warga. Karena harga jual sayuran kebun desa direncanakan lebih rendah dibandingkan harga pasaran.

Pemerintah Desa Poncowarno yakin petani wanita memiliki peran hampir sama dengan petani laki-laki, bahkan mereka terlibat langsung dalam berbagai tahap kegiatan, khususnya pada saat masa tanam.

Peningkatan produktivitas tenaga kerja wanita tani memiliki peran dan potensi yang strategis dalam mendukung peningkatan maupun perolehan pendapatan rumah tangga pertanian di pedesaan.

Seiring berjalannya waktu di Kabupaten Kebumen yang terus berkembang, akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Peningkatan kualitas manusia sangat dibutuhkan untuk mengimbangi pesatnya laju pembangunan. Oleh karena itu, pemberdayaan wanita juga perlu ditingkatkan. Salah satunya pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani.

"Jumlah anggota kelompok wanita tani 50 orang," kata Dwi Uji Siswanto, yang didampingi Fikri Setiawan, perangkat desa.

Kebun pangan “Pancaneka” milik Desa Poncowarno ini merupakan bagian dari rencana penyelenggaraan penyuluhan dan pengarahan pertanian yang disusun secara partisipatif dengan memadukan potensi masyarakat dengan sumber daya pertanian yang ada agar menghasilkan produk lokal yang bernilai tinggi, strategis, menjaga ketahanan pangan desa, meningkatkan kesejahteraan dan dapat meningkatkan produktivitas komoditas unggulan daerah, mendukung kemandirian Kartini pertanian, meningkatkan pendapatan petani, terutama ibu ibu anggota PKK. (*)