Wapres: Yogyakarta Daerah Paling Toleran di Indonesia

Wapres: Yogyakarta Daerah Paling Toleran di Indonesia

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Yogyakarta menjadi tuan rumah pelaksanaan forum-forum Eurasia Centrist Democrat International (CDI), 23-24 Januari 2020. Menurut Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, Yogyakarta pilihan tepat karena merupakan daerah paling heterogen dan toleran di Indonesia. Ia percaya, kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu bermanfaat untuk menjembatani pemahaman Islam yang luas kepada dunia.

"Nilai yang diusung CDI saya pandang sejalan dengan nilai demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia," kata Wapres saat menjadi pembicara dalam forum CDI di Hyatt Hotel, Yogyakarta, Jumat (14/1/2020).

Lebih dari 300 kelompok etnis yang hidup berbeda-beda di Indonesia, lanjut Wapres, ditambah Indonesia adalah negara kepulauan nusantara dan masing-masing hidup dengan budaya, kepercayaan, serta agama yang berbeda-beda.

Ma'ruf Amin menjadikan Indonesia sebagai contoh bagi dunia, bagaimana toleransi bisa terjaga atas dasar kesepakatan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk merenungkan kembali nilai-nilai agama yang diturunkan ke dunia.

Peradaban manusia sekarang ini, kata Ma'ruf Amin, tengah menghadapi tantangan serius dari sikap sebagian dari kita yang mengingkari kesepakatan. Maka, tugas bagi kita yang mencintai kedamaian dan demokrasi adalah membangun kembali dialog dan tidak ingkar pada kesepakatan.

"Agama membawa nilai universal yang membantu manusia memecahkan segala permasalahan dalam hidup, namun tetap dalam bingkai perdamaian," katanya.

"Kembalikan agama ke tujuan awalnya, pembawa nilai-nilai harmoni kesetaraan dan perdamaian. Dalam Islam diajarkan pemahaman agama yang damai, salam [menyampaikan keselamatan] dalam kehidupan antar manusia," lanjutnya.

"Mungkin Indonesia adalah negara paling heterogen di dunia, tapi kami tetap bersatu dan dikukuhkan, dalam kesepakatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kesepakatan itulah yang menjadi kekuatan dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia," tegas Wapres.

Sementara itu, Presiden CDI Andres Pastrana mengatakan, forum CDI menjadi tempat bagi berbagai negara untuk merasa lebih dekat dalam menghadapi tantangan secara bersama-sama dengan ikatan yang lebih kuat.

Selain tu, menurutnya, ada hal penting yang bisa dipelajari dari momen ini dalam hal membangun persaudaraan dunia, yaitu perlunya menjaga dialog antar-lintas agama dalam kehidupan politik masing-masing negara.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, acara yang dihadiri ratusan anggota CDI dari Afrika, Asia, hingga Amerika Selatan itu membuka peluang untuk menjalin hubungan antara tokoh-tokoh politik dunia, termasuk untuk bersama-sama membahas masalah penting bagi Indonesia dan problem ekonomi. (eru)