Warga Canden Ingin Bebas Politik Uang

Warga Canden Ingin Bebas Politik Uang

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) secara serentak akan digelar di Kabupaten Bantul tanggal 27 Desember mendatang. Salah satu yang juga menggelar Pilurdes adalah Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul.

Kaitan dengan perhelatan politik tingkat kalurahan tersebut, maka berbagai elemen di Desa Canden menyerukan politik bersih, bebas politik uang atau money politic.

“Kami ingin Pilurdes berjalan dengan jujur dan bersih. Jangan sampai ada pembagian uang dengan ajakan memilih calon tertentu,”kata relawan Pilurdes Canden, Suprapto didampingi beberapa relawan lain dalam jumpa pers di RM Bebakaran Jalan Parangtritis, Jumat (11/12/2010) siang.

Sebab dengan adanya pemberian uang untuk kemudian mengajak pada pilihan calon tertentu, sudah mencederai demokrasi di desa tersebut.

Hal itu disampaikan Suprapto setelah melihat kenyataan di lapangan, sudah ada calon yang membagikan uang jauh-jauh hari sebelum masa kampanye. Ada yang diberikan uang Rp 1 juta untuk setiap PKK tingkat RT, dan ada yang dijanjikan juga untuk mendapat Rp 2 juta tiap pedukuhan.

Juga ada yang didata by name dan mendapat janji akan diberikan uang masing-masing Rp 50.000.

Untuk uang yang Rp 1 juta di salah satu PKK RT, sampai saat ini masih disimpan. Rencananya akan dikembalikan kepada yang memberikan. Karena semua sepakat untuk menolak pemberian uang dengan ajakan mencoblos calon tertentu.

“Foto dan video kami simpan terkait pemberian uang tadi,”kata Suprapto sembari menunjukkan foto di ponselnya.

Lufti Adi perwakilan kelompok muda Canden juga menyampaikan komitmen untuk menjaga Canden dari transaksi politik dengan pemberian uang saat Pilurdes. Tentu dengan ajakan memilih calon tertentu.

“Kami dari kalangan muda sepakat, politik uang mencederai demokrasi yang kita junjung bersama. Mari kita pilih sesuai hati nurani,”tandasnya.

Zahrowi, Ketua Forum Bebas Politik Uang (FPBPU) Kabupaten Bantul mengatakan hal serupa. Dirinya berharap Pilurdes dan Pilkada yang digelar sebelumnya, menjadi ajang edukasi kepada masyarakat tentang politik. Termasuk bagaimana memilih lurah sesuai hati nurani dengan memperhatikan kapasitas dan kapabilitas calon.

“Jangan ada politik transaksional, Pilurdes harus bersih dan bermartabat,”kata Zahrowi. (*)