Warga Jakarta Tertipu Investasi Bodong Rp 1,3 Miliar

Warga Jakarta Tertipu Investasi Bodong Rp 1,3 Miliar

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Seorang warga Jakarta, LFD,  melapor ke Polda DIY setelah merasa tertipu sindikat investasi bodong Bittorrent Trust (BTT) dengan modus kejahatan produk mata uang digital krypto bernama BTT Koin.

LFD melaporkan dua orang yakni DNC dan NU yang diduga merupakan bagian dari BTT.  DNC merupakan warga Keweden Tirtoadi Mlati Sleman.

Kuasa hukum LFD, Jiwa Nugroho, di Bilik Kayu Yogyakarta, Jumat (1/7/2022), mengunkapkan DNC dan NU dilaporkan ke Polda DIY dengan pasal 378 KUHP atau 372 KUHP tentang Penipuan atau Penggelapan. Keduanya disebut menjadi bagian dari sindikat BTT koin yang merugikan LFD hingga Rp 1,3 miliar.

"Klien kami diiming-imingi keuntungan yang besar untuk gabung jadi member investasi krypto BTT koin di Bittorrent Trust sejak september 2021," paparnya.

Jiwa menjelaskan, LFD kena bujuk rayu karena dijanjikan keuntungan sebesar 0,5 hingga 2 persen per hari dan bonus lainnya. Keuntungan sempat diberikan sesuai kesepakatan dengan investasi sebesar Rp 1,3 miliar.

Dalam menjalankan aksi, pelaku meyakinkan Biittorrent Trust telah terafiliasi dengan platform Bittorrent Investasi. Karenanya selain mendapatkan keuntungan, member pun dijanjikan mendapatkan bonus sponsor sebesar 10 persen dan bonus matching generasi mulai 1-20 persen.

Mereka juga dijamin bisa melakukan penarikan atau pencairan uang investasi atau withdraw sewaktu-waktu dan tidak terbatas.

Pelaku sengaja mendompleng nama Bittorrent dengan tujuan agar member yakin dan percaya pada Bittorrent Trust meski selama bekerja sama korban tidak pernah ditunjukkan dokumen legalitas badan hukum maupun surat kontrak atau perjanjian investasi.

Pada Maret 2022, laman Bittorrent Trust yang selama ini menjadi media akun investasi anggotanya tiba-tiba menghilang dan tidak bisa diakses. Orang-orang di perusahaan Bittorrent Trust juga ikut menghilang dan tidak bisa dihubungi.

"Korban tidak bisa mengambil uangnya, termasuk keuntungan dari investasi. Orang-orang di perusahaan juga tidak bisa dihubungi karena website (laman-red) tiba-tiba hilang," jelasnya.

Jiwa menambahkan, laman BTT tidak bisa diakses. Pelaku yang dihubungi korban mengaku laman mereka sedang dalam proses maintenance atau perbaikan.

Penipuan tersebut dimungkinkan tidak hanya merugikan LFD. Ada korban-korban lain yang juga ditipu Bittorrent Trust dengan jumlah yang besar. Karenanya diharapkan modus scamming Bittorrent Trust tidak makin banyak memakan korban.

"LFD berharap korban-korban lain juga ikut speak up agar bisa segera diproses hukum," jelasnya. (*)