Warga Memprotes Aktivitas Galian Tanah untuk Usaha Batu Bata

Warga Memprotes Aktivitas Galian Tanah untuk Usaha Batu Bata

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Warga Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten memprotes aktivitas penggalian tanah yang ada di sekitar pemukiman warga. Mereka menuding aktivitas tersebut mengganggu lingkungan dan merusak jalan.

Saat ditemui di sekitar lokasi pada Selasa (2/6/2020) pagi, warga mengatakan kegiatan penggalian tanah secara manual itu sudah berlangsung lama dan sempat dihentikan oleh pemerintah desa setempat. Namun tidak lama berselang kembali dibuka karena tanah itu mau dibuat batu bata.

"Dulu lahan satu patok sudah selesai digali dan kini yang ada justru lubang yang tergenang air. Sekarang pindah ke lokasi lain di dekat makam," kata warga.

Meski galian manual, namun tanah yang sudah digali itu kemudian diangkut dengan mobil ke tempat pembuatan batu bata di tempat lain. Jalan yang dilalui pun jalan kampung yang baru saja diaspal dan padat penduduk.

Akibat sering dilalui itulah jalanan berdebu saat kemarau dan becek di saat hujan. Bahkan warga ada yang mengklaim ada sebagian aspal yang dilalui mulai bergelombang. Jika tidak segera disikapi, warga khawatir jalan yang dilalui akan semakin rusak.

Kepala Desa Jetis, Rudy Purwanto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya aktivitas galian tanah di wilayahnya. "Ada, tapi itu untuk buat bata. Memang pernah ada gejolak di masyarakat dan sudah dirapatkan," ujarnya.

Dia menambahkan, lahan yang digali itu sawah milik pribadi yang tanahnya mau dibuat batu bata. Usaha penggalian tanah yang ada saat ini adalah lanjutan dari aktivitas pertama yang sudah menggali satu patok. (eru)