Warga Mulyodadi Merasa Senang, Jalan akan Diperkeras dengan Proyek Padat Karya

Warga Mulyodadi Merasa Senang, Jalan akan Diperkeras dengan Proyek Padat Karya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Program padat karya yang digulirkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul pada tahun 2023 ini menyasar 70 kalurahan dari 17 kapanewon.

Salah satu yang akan mendapatkan program tersebut adalah Pedukuhan Bregan RT 06 Kalurahan Mulyodadi Kapanewon Bambanglipuro. Di pedukuhan ini akan dibangun jalan corblok dengan panjang 198,09 meter dan lebar 2,7 meter.

"Kami pemerintah kalurahan dan warga menyambut gembira ketika tahu tempat kami mendapat program padat karya dan jalan akan diperkeras dengan corblok," kata Ari Sapto Nugroho SH, Lurah Mulyodadi, kepada koranbernas.id, Senin (13/3/2023).

Sebelumnya, jalan tersebut merupakan jalan setapak. Lurah Ari berharap adanya corblok akan meningkatkan aktivitas masyarakat, mendukung dan memperlancar roda ekonomi, pendidikan, kesehatan serta  sektor lainnya.

"Saya menilai program padat karya ini sangat besar manfaatnya. Selain infrastruktur, masyarakat juga mendapat manfaat secara ekonomi, meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka pengangguran," katanya.

Sehingga, menurut dia, dalam perekrutan anggota kelompok masyarakat (Pokmas) yang mengerjakan proyek, dimasukkan pula dari keluarga miskin.

Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti MPA, menjelaskan program padat karya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) APBD DIY.

Program yang menggunakan APBD Bantul menyasar 153 titik lokasi, setiap titik anggarannya Rp 100 juta. Program yang bersumber dari BKK dengan anggaran Rp 100 juta menyasar 85 lokasi, sedangkan Rp 200 juta menyasar 115 lokasi.

"Dalam program padat karya ini kami fokus agar masyarakat miskin, pengangguran dan warga yang belum bekerja bisa diberdayakan dalam program yang ada. Mereka harus diakomodir," kata Istirul.

Dirinya menyebut setiap titik program padat karya akan memberdayakan warga dengan kriteria yang sudah ditentukan dengan jumlah 26 pekerja atau 1 Pokmas di lokasi dengan skema anggaran Rp 100 juta. Untuk anggaran Rp 200 juga dikerjakan 2 pokmas atau 52 pekerja. (*)