Wisatawan Tak Ragu-ragu Masuk Lumpur

Wisatawan Tak Ragu-ragu Masuk Lumpur

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Milangkori Tour Minggu (11/4/2021) mengadakan wisata konservasi di kawasan Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong. Wisata yang diadakan di kawasan muara Sungai Bodo Kecamatan Ayah itu diisi kegiatan menanam 500 bibit pohon bakau.

Penanaman dilakukan 30 orang wisatawan dari Kebumen, Yogyakarta dan Cilacap. Mereka difasilitasi oleh komunitas peduli lingkungan Kelompok Tani Hutan Pansela.

Kegiatan wisata diawali menyusuri kawasan hutan mangrove Pantai Ayah yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekologi Esensial (KEE).

Di kawasan ini wisatawan memperoleh penjelasan dari aktivis Pansela, Agus Saptanudin, seputar manfaat hutan mangrove dari aspek lingkungan maupun perlindungan terhadap bencana.

Agus mengungkapkan, berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelestarian kawasan mangrove, seperti adanya aktivitas yang tidak ramah lingkungan serta keberadaan sampah.

Sekalipun harus masuk ke air berlumpur para peserta tetap antusias melaksanakan kegiatan penanaman. Yang menarik, penyelenggara menyiapkan papan kayu bagi para penanam untuk menuliskan nama serta harapan yang akan disematkan pada pohon bakau yang ditanam.

Pimpinan Milangkori Tour, Sigit Asmodiwongso, Senin (12/4/2021) menjelaskan, bibit yang ditanam dibeli menggunakan dana yang dihimpun dari para wisatawan dan para donatur. Selain dibelikan bibit, sebagian dana diserahkan kepada KTH Pansela untuk biaya perawatan.

Penanaman pohon merupakan rangkaian dari paket wisata edukatif bertema geofuntrip. Dalam kegiatan ini, wisatawan diajak menikmati pesona berbagai sudut cantik kawasan geopark. Selain itu, juga dilakukan kegiatan dan paparan edukatif untuk menggugah keterlibatan wisatawan dalam aksi konservasi.

“Kami sudah meluncurkan wisata geofuntrip sejak pertengahan tahun lalu. Paket yang sudah kita kembangkan antara lain Menjejak Lantai Samudera Purba, Menelusur Gua Kapur, Menabung Air di Bukit Karst dan Merawat Pertiwi. Semua kegiatan mengambil tema unsur-unsur yang dimiliki Geopark Karangsambung Karangbolong, baik dari aspek geologi, hayati maupun budaya dan masyarakatnya,“ kata Sigit.

Salah seorang peserta tour, Fajar Ellyas, yang bergabung bersama keluarganya mengungkapkan kesan positifnya atas kegiatan ini.

“Wisata semacam ini tidak hanya seru dan menyenangkan, namun juga menambah wawasan serta membangkitkan kepedulian untuk melestarikan lingkungan. Hal ini tidak saja berlaku untuk peserta dewasa, namun sangat penting bagi remaja anak-anak,” kata Eliyas, yang putri kecilnya tak ragu masuk lumpur untuk ikut menanam bakau.

Peserta tour diajak melakukan treking menyusuri salah satu sudut Kawasan Karst Gombong Selatan, tepatnya di Desa Candirenggo.

Pengunjung diajak ke salah satu spot tersembunyi yang menyimpan kekayaan ekologis kemudian diajak menikmati kesegaran air terjun di Curug Leses. (*)