Wujudkan Ekosistem Politik Cerdas, Empat Film Edukasi Dirilis

Wujudkan Ekosistem Politik Cerdas, Empat Film Edukasi Dirilis

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Musim kampanye pemilihan umum sudah didepan mata. Sudah saatnya masyarakat Indonesia menjadi bagian dari ekosistem politik yang cerdas dan berbudaya. Untuk terus mewujudkan itu semua, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat melalui film.

Empat film tersebut masing-masing membahas tema khusus berkaitan dengan pemilih pemula, partisipasi difabel, dan keterwakilan perempuan dalam pemilu. Keempat film pendek bertema pendidikan politik yang diluncurkan tersebut berjudul "KKN di Desa Istimewa", "Cakruk", "Kita Setara" dan "Blombongan".

Dalam peluncurannya yang dilaksanakan Selasa (26/7/2022) di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, turut diselenggarakan diskusi yang dihadiri oleh berbagai instansi kepemiluan di semua kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesbangpol DIY, Slamet mengatakan, diluncurkannya 4 film pendek tersebut dalam rangka menampung aspirasi masyarakat untuk menciptakan suasana berpolitik yang damai di DIY, terutama menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

Diakuinya, potensi terjadinya konflik terkait Pemilu 2024 pasti ada, tak terkecuali di wilayah DIY. Sebab itu, selain melakukan edukasi lewat film pendek, Badan Kesbangpol DIY juga melakukan pemetaan potensi permasalahan/ konflik.

"Potensi (konflik) pasti ada. Kami ada pemetaan potensi permasalahan, demikian pula dilakukan oleh Bawaslu. Pemetaan konflik yang dilakukan barangkali ada perbedaan, tapi pada dasarnya itu bisa kami kolaborasikan," terang Slamet.

"Kami punya tim pemantau perkembangan politik di DIY bersama Polda, BINDA, dan stakeholder terkait lainnya dari lintas sektor," lanjut dia.

Slamet berharap, melalui 4 film pendek yang diluncurkan ini, dapat menjangkau pemilih pemula dalam upaya memberikan edukasi politik jelang Pemilu 2024 mendatang.

"Apalagi pemilih pemula ini relatif besar segmennya, sehingga perlu dibekali, diedukasi, agar tidak golput dan salah informasi," harapnya.

Sementara Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan menyebut, Perkembangan teknologi digital penting untuk diikuti dalam penyelenggaraan pemilu. Salah satunya dengan melakukan kampanye lewat media sosial, harus mulai diikuti bagaimana harusnya mengaturnya dan mengawasinya.

Pemilih pemula, menurut Hamdan, jadi pilar penting perkembangan penyelenggaraan pemilu.

“Pemilih pemula ini memiliki kemampuan adaptasi perkembangan teknologi yang cukup tinggi, energi mereka juga besar jadi harus mulai diikutsertakan dalam menyelenggarakan pemilu,” ujar Hamdan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bawaslu DIY, Bagus Sarwono, menilai 4 film pendek bertema edukasi politik yang diluncurkan Badan Kesbangpol DIY merupakan terobosan yang progresif, maju, dan kekinian.

"Kita sepakat, merespon tantangan zaman dalam konteks Pemilu 2024, anak muda penting untuk diperhatikan. Dalam rangka mengajak anak muda untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik. Dalam 4 film pendek ini, mengandung banyak pesan mulai dari melawan politik uang, memerangi hoax, dan kesadaran pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya," pungkasnya.(*)