Yuni Astuti Soroti Pemilihan Sekda di Kulonprogo

Yuni Astuti Soroti Pemilihan Sekda di Kulonprogo

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Bambang Tri Budi Harsono dilantik menjadi penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulonprogo, menggantikan posisi Astungkoro yang pensiun.

Permasalahan itu pun disorot oleh Ketua DPW Perindo DIY, Yuni Astuti. Dia mengatakan pelantikan Pj Sekda menjadi sesuatu yang aneh. Ini karena proses pengisian jabatan Sekda sudah dilakukan oleh Pemkab Kulonprogo.

Sebagaimana diketahui panitia seleksi jabatan Sekda Kulonprogo telah melakukan sejumlah mekanisme sesuai aturan untuk pengisian jabatan tersebut.

Tahapan tersebut berupa pendaftaran, uji kompetensi, wawancara hingga pengumuman nama-nama calon untuk mengisi jabatan Sekda Kabupaten Kulonprogo.

Terdapat tiga nama yang diumumkan oleh panitia seleksi untuk mengisi jabatan Sekda Kulonprogo. Mereka adalah Arif Prastowo, Riyadi Sunarto dan Triyono.

Tiga nama itu sudah diumumkan pada 18 Agustus 2022. Sementara berdasarkan jadwal dari panitia seleksi, seharusnya pada 1 September 2022 salah seorang dari ketiga nama itu dilantik menjadi Sekda Kulonprogo.

"Kita tahu saat ini posisi Bupati Kulonprogo dijabat oleh seorang Pj. Ini kok sekarang jabatan Sekda-nya juga diisi oleh Pj. Padahal, semua tahapan seleksi hingga muncul nama-nama terbaik untuk mengisi jabatan sebagai Sekda Kulonprogo sudah sampai ke Pemda DIY. Namun kenapa justru memilih menunjuk Pj Sekda," kata Yuni Astuti, Minggu (18/9/2022).

Melalui pernyataan pers, Kader Pemuda Pancasila asli Kulonprogo ini menilai, apabila tampuk pengambil kebijakan tertinggi di Kulonprogo semuanya diisi oleh Pj maka akan muncul kendala.

"Ya kalau posisinya sebagai penjabat tentu akan berbeda dengan yang definitif. Ada keterbatasan dalam mengambil kebijakan. Apalagi ini baik bupati maupun sekda semuanya dijabat Pj. Tentu merugikan bagi masyarakat dan sistem birokrasi di Kulonprogo," tegas Yuni Astuti.

Dia mengingatkan jangan sampai birokrasi di Kulonprogo dirugikan oleh kepentingan politik tertentu. “Makanya ini saya pertanyakan dan menduga-duga, jangan-jangan ada muatan politik tertentu dalam proses pemilihan Sekda sehingga menunda pelantikan Sekda definitif dan harus mengangkat Pj terlebih dahulu. Tapi semoga dugaan saya ini tidak benar," kata Yuni Astuti. (*)